Sabtu, 15 Juni 2019

Perbedaan Hidroponik sistem DFT dan NFT


Hidroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Teknik yang hanya membutuhkan air dan bercampur larutan nutrisi, serta media tanam seperti aram sekam  Kegiatan pelatihan hirdroponik yang diselenggarakan di goodplant daerah Caping Merapi Sleman pada tanggal 4 maret 2019. Di goodpalant para peserta pelatihan awalnya  diajak dulu untuk melihat kebun-kebunnya yang merupakan dari prsoses sistem hidroponik, selain dari hidroponik ada juga cara lainnya yang digunakan yaitu aquaponik. Aquaponik merupakan sistem budidaya tanaman dan ikan diamana dalam drum yang terisi ikan lele kemudian ditanamani sayuran semacam kangkung untuk dibudidayakan bersama. Sehingga tidak hanya panen sayuran tapi ikan lele nya juga. Kemudian setelah diajak keliling kebun-kebunnya para peserta pelatihan mendengarkan materi tentang hidroponik dan barulah ke tahap praktik dimana para peserta diajak untuk menggunakan alat intalansi hidroponiknya sebagai latihan. Dalam hidroponik ada beberapa sistem yang dipakai yaitu DFT, NFT, rakit apung, fertigasi tetes.  sistem DFT merupakan salah cara budidaya tanaman hidroponik dimana dalam peralon yang pengalirannya bisa konstan atau tidak selalu terus menerus mengalir air nutrisisnya sehingga pada saat mati listrik tidak akan takut kekeringan air nutrisi karena sistem ini dapat menampung cadangan air nutrisi. Sistem NFT merupakan cara budidaya menggunakan peralon dalam pengairannya air nutrisinya dilakukan terus menerus atau bersifat mengalir terus tanpa terhenti, sehingga keadaan listrik harus terus menyala. Rakit apung adalah teknik budidaya yang mengapung atau mengambang seperti menggunakan strofoam yg mengapung kemudian dikasih lubang-lubang menyesuaikan netpotnya. Fertigasi tetes adalah cara budidaya tanaman dengan menggunakan sistem pengairan tetes pada tanaman tersebut.





1 komentar: